Pengguna gigi tiruan atau gigi palsu di Indonesia saat ini mencapai sekitar 20 juta orang. Namun, mayoritas dari jumlah tersebut masih belum tahu atau memedulikan pentingnya menjaga kebersihan gigi tiruan.

Dokter gigi sekaligus ahli prostodonsia Drg. Susi R. Puspitadewi Sp.Prost, mengatakan pentingnya merawat kebersihan gigi tiruan bagi kesehatan.
“Harus dibersihkan gigi tiruannya itu, jangan sampai ada sisa makanan yang terselip di gigi. Gigi tiruan itu terbuat dari bahan berpori-pori, sehingga jika tidak dibersihkan akan menyebabkan bakteri penyebab bau mulut berkembang biak,” ujar Susi saat ditemui di Sentral Senayan III dalam acara Diskusi Kesehatan Mulut dan Gigi Tiruan Selama Berpuasa, Kamis (2/7).
Susi menambahkan, selain mengakibatkan bau mulut, tumbuhnya bakteri di gigi juga dapat menyebabkan timbulnya karang gigi serta radang pada tenggorokan. Untuk menjaga kebersihan gigi tiruan, ada beberapa cara yang Susi sarankan.
Pertama, bagi pengguna gigi tiruan lepasan atau yang tidak permanen, jangan melepas-pasang gigi tiruan tersebut. Menurut Susi, kebiasaan melepas-pasang gigi tiruan akan memperlambat adaptasi mulut dengan gigi tiruan yang dianggap benda asing.

Kedua, gigi tiruan harus dibersihkan secara berkala dengan benar. Cara yang disarankan Susi adalah mencopotnya, lalu merendamnya dalam baskom berisi air. Lalu gigi tiruan tersebut dicuci menggunakan sabun cair dan digosok perlahan. Hindari menggosok dengan sikat gigi karena bahan dasar gigi tiruan yang lunak bisa rusak.
Terakhir, sikat gigi. Susi mengungkapkan, perawatan gigi tiruan tak cukup hanya menjaga bersihnya gigi tiruan saja. Namun, juga harus memerhatikan kebersihan mulut dan gigi sang pengguna.
“Harus sikat gigi juga. Jadi jangan gigi tiruannya saja yang dibersihkan. Gigi aslinya juga harus dibersihkan,” Susi menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar